Memahami Struktur Direktori Linux

Saat kita menggunakan komputer, kita sering berurusan dengan berbagai folder dan file. Namun, struktur direktori di Linux dan Windows memiliki perbedaan yang signifikan. Mari kita bahas beberapa direktori utama di Linux dan bagaimana mereka berhubungan dengan struktur di Windows.

1. Direktori Root (/)

Linux: Direktori root, yang ditandai dengan simbol /, adalah titik awal dari semua folder di Linux. Semua direktori lain berada di bawah direktori ini.

Windows: Kita bisa membayangkan ini seperti drive C:\ di Windows, yang juga merupakan titik awal dari sistem berkas.

2. Direktori Konfigurasi (/etc)

Linux: Direktori /etc berisi file konfigurasi sistem dan aplikasi, seperti pengaturan jaringan dan konfigurasi aplikasi.

Windows: Ini mirip dengan folder C:\Windows\System32 atau C:\ProgramData, yang juga menyimpan konfigurasi sistem dan aplikasi.

3. Direktori Data Variabel (/var)

Linux: Direktori /var menyimpan data yang terus berubah, seperti log sistem dan cache aplikasi.

Windows: Ini mirip dengan C:\ProgramData atau C:\Windows\Temp, yang menyimpan data aplikasi dan file sementara.

4. Direktori Pengguna (/home)

Linux: Direktori /home berisi folder pribadi untuk setiap pengguna, di mana kita menyimpan file dan pengaturan pribadi.

Windows: Ini setara dengan C:\Users, yang berisi folder pribadi untuk setiap pengguna sistem.

5. Direktori Root Pengguna (/root)

Linux: Direktori /root adalah folder home untuk pengguna root, yang memiliki hak istimewa tertinggi di sistem.

Windows: Kita bisa membayangkan ini mirip dengan C:\Users\Administrator, yang adalah folder untuk pengguna administrator di Windows.

6. Direktori Aplikasi (/usr)

Linux: Direktori /usr berisi aplikasi dan library sistem, serta data aplikasi yang tidak krusial untuk booting.

Windows: Ini seperti C:\Program Files atau C:\Program Files (x86), yang menyimpan program yang diinstal.

7. Direktori Perintah Sistem (/bin)

Linux: Direktori /bin berisi perintah dasar yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem.

Windows: Ini mirip dengan C:\Windows\System32, yang berisi file eksekusi untuk perintah dasar Windows.

8. Direktori Perintah Administrasi (/sbin)

Linux: Direktori /sbin menyimpan perintah sistem yang digunakan oleh administrator.

Windows: Ini setara dengan beberapa perintah administrasi di C:\Windows\System32.

9. Direktori Library (/lib)

Linux: Direktori /lib berisi library penting untuk program dan perintah dasar.

Windows: Ini mirip dengan C:\Windows\System32 dan C:\Windows\WinSxS, yang menyimpan library dan komponen sistem.

10. Direktori Sementara (/tmp)

Linux: Direktori /tmp digunakan untuk menyimpan file sementara yang dibuat oleh aplikasi.

Windows: Ini setara dengan C:\Windows\Temp, yang juga menyimpan file sementara.

11. Direktori Mount (/media dan /mnt)

Linux: Direktori /media dan /mnt digunakan untuk memasang perangkat penyimpanan seperti USB drive.

Windows: Ini mirip dengan This PC di Windows Explorer, tempat kita mengakses perangkat penyimpanan.

12. Direktori Perangkat (/dev)

Linux: Direktori /dev berisi file yang merepresentasikan perangkat keras sistem, seperti hard drive dan printer.

Windows: Ini setara dengan Device Manager, yang mengelola perangkat keras dan driver.

13. Direktori Boot (/boot)

Linux: Direktori /boot menyimpan file yang diperlukan untuk booting sistem, seperti kernel.

Windows: Ini mirip dengan file yang berada di C:\, yang penting untuk proses booting Windows.

14. Direktori Layanan (/srv)

Linux: Direktori /srv berisi data untuk layanan yang disediakan oleh sistem, seperti server web.

Windows: Tidak ada padanan langsung, tapi kita bisa anggap ini sebagai folder aplikasi yang menyediakan data layanan.

Kesimpulan

Meskipun struktur direktori di Linux dan Windows berbeda dalam hal nama dan pengaturan, fungsi dasar dari setiap direktori cukup mirip. Memahami perbedaan ini dapat membantu kita beradaptasi saat beralih antara kedua sistem operasi.